Salam terakhir dari orang yang selalu mentertawakan mu

Biru..
hanya itu yang ku ingat tentang dirimu, untuk saat ini atau tempo yang akan datang,
biru setiap canda tawa yang sempat mengalirkan rasa ingin tau tentang dirimu, tentang semua angan dan kebiasaan yang pada akhirnya hanya akan menjadi sebuah cerita,,


Biru,,
ada segumpal pertanyaan yang ingin ku sampaikan pada waktu yang telah kurencanakan,,
pada waktu yang kini hanya sebuah perencanaan yang tak berkepanjangan,,
kata yang akan aku ucapkan sebagai perwakilan dari perasaan yang sesungguhnya,,


Biru,,
seandainya aku harus memilih antara penyesalan atau kehilangan, mungkin aku akan lebih memilih untuk menyesali meninggalkanmu dari pada harus merasa kehilangan dengan berlalunya dirimu,,
tak ada yang bisa menyusun kembali kepingan yang hilang itu,,


Biru,,
aku memahami semua yang ada pada diriku tak mampu untuk menyeimbangi apa yang ada pada setiap yang kau lakukan ditiap waktumu,,
mengerti akan kesederhanaan dengan perbandingan yang begitu jelas ketika kutatap dari jauh..


Biru,,
akankah kau selembut dahulu?
suara yang menyempurnakan setiap pagi dan malamku,
masihkah akan terjadi?


Biru,,
aku menjadi manusia yang berfikir, melanjutkan hidup yang penuh keputus asaan, menyertakan semua semangat untukmu,,
terbilang maaf jika nanti aku tak mampu lagi mendengarkan apa yang pernah kau sampaikan, karena memang tak lagi akan ku dengar bisikan suaramu,,


Biru,,
kau semakin jauh, meninggalkan titik embun sore hari yang tak mestinya terlahir disudut mata ini,,
merapuhkan kelincahan dan juang hidup yang makin rengkuh..


Biru,,
aku menyayangimu, walau pun itu tak pernah ku katakan..


Bahagialah selalu,,

0 komentar: